Kamis, 01 Desember 2011

Masa Kecil Hingga Dewasaku ( 2 )

Meneruskan cerita yang bersambung tadi..Cerita ini mulai pada waktu aku lulus TK dan ketika mulai menginjak Sekolah Dasar (SD). Ketika aku mulai masuk di SD, waktu itu adikku amel masuk TK, mungkin dia agak telat masuk sekolah..hehehe…Pada waktu aku masuk SD, ibuku sudah mulai bekerja mengajar sebagai sukuan di SMPN 1 Jetis. Sedangkan aku dulu SD di SDN 2 Ngampel, SD yang katanya sekarang sudah tiada. Waktu SD aku sering di anter oleh ibu karena SD dengan rumahku sangat jau dan harus nyebrang lewat perempatan yang lalulintasnya ramai, jadi ibu tidak tega. Pada waktu pulang, aku sering di jemput oleh kakekku. Cerita lucu pada waktu SD kelas 1 adalah ketika waktu itu musim hujan, dan kebetulan jalan ke sekolah itu melewati kali yang besar tetapi sudah ada jenbatannya, dan pada waktu itu, daerah di sekitar jembatan tersebut adalah daerah rawan banjir, jadi ketika banjir, kita harus jalan kaki melewati air dan nyeker alias tidak memakai sepatu. Hehehe…Waktu SD aku menjadi siswa yang cukup punya prestasi, waktu itu masih catur wulan, catur wulan 1 aku mendapatkan juara 2 kelas. Aku dulu waktu SD kelas 1 punya banyak teman dan malah yang kakak2 kelas karena banyak yang tetangga rumah, jadi banyak yang kenal dan sering main bersama. Pada catur wulan ke 2 aku mampu menjadi juara 1, waktu itu bersama dengan temanku Winarno dan Hamdoni menjadi juara 2. Pada awal catur wulan ke 3, aku mendapat kabar yang cukup mengagetkan. Pertama adalah waktu itu saudaraku, saudara dari mbah yang umurnyta masih 19 tahun, meninggal karena kecelakaan. Kabar yang sangat memukul seluruh keluarga kami, walaupun sejujurnya waktu itu aku belum bisa merasakan hal tersebut. Yang aku tau dari peristiwa itu, semua nampak sangat sedih dan terpukul. Kabar selanjutnya adalah kabar bapak pindah tugas di Blitar sebagai hakim. Dengan hal tersebut otomatis ibuku juga harus pindah kesana dan mau tidak mau aku dan adikku juga harus ikut pindahan.. Pada waktu itu bapak sudah mulai bekerja di pengadilan Blitar, tetapi ibuk, aku dan adikku belum pindah karena sekalian menunggu kenaikan kelas..Akhirnya akupun sampai di akhir catur wulan 3 dan naik ke kelas 2 dan mendapatkan rangking 1. Keesokan harinya setelah penerimaan rapot, aku dan keluarga pindah ke Blitar.
Sekarang awal kisah di Blitar. Pada waktu aku dan keluarga pindahan, kami sudah punya tempat yang kami tuju yaitu rumah kontrakan yang sudah di kontrak oleh bapak. Waktu itu kami pindahan dengan menggunakan truk nenek saya. Tetapi barang yang kami bawa tidak terlalu banyak karena memang belum punya banyak barang rumah tangga. Aku ingat yang dibawa dahulu adalah sepeda motor 75, sepeda motor satu2nya pada waktu itu. Selain itu juga sepeda mini punya ibuk dan sepeda draal kecil punyaku. Akhirnya sampai kita di Blitar. Tempat atau rumah kontrakan kami terletak di tengah kota, cukup dekat dengan tempat bapak bekerja. Waktu aku sampai, aku agak kaget, karena rumahnya kecil dan tidak seperti rumah milik mbah di rumah. Akirnya pindahan udah selesai dan kita menempati rumah tersebut. Aku lupa alamat lengap rumah tersebut, tapi kalau sekarang kesana aku mungkin masih ingat kalau bangunannya belum berganti. Waktu awal2 menempati rumah ini, aku biasa saja dan tidak ada hal yang berbeda. Hanya memang rumah ini cukup kecil. Hanya terdiri dari ruang tamu yang kecil, 2 kamar tidur, dapur, tempat menjemur pakaian dan halaman yang agak lumayan. Selanjutnya sekolahkupun harus berpindah dan baru masuk di sekolah di Blitar. Waktu itu aku sekolah di SDN Sanan 2 Kota Blitar. Sementara adikku dulu mulai masuk ke TK yaitu di TK Taman Harapan Mulia yang letaknya di dekat SD saya. Sementara waktu itu, ibukku mulai melamar kerja sebagai tenaga pendidik honorer yang waktu itu di terima di SMPN 2 Sanan, Blitar. Setiap pagi aku ke sekolah diantar oleh bapak menggunakan motor, walaupun jarak rumahku ke sekolah tidak terlalu jauh. Sementara waktu pulang sekolah, aku jalan kaki sendiri dan langsung berdiam diri di rumah. Sementara adikku kalau pulang dari TK langsung di jemput ibuk dan dibawa ke tempat mengajar. Terkadang aku pulang sekolah juga pergi ke tempat kerja bapak jalan kaki sama teman2, tetapi itu ketika aku sudah mulai kenal banyak teman, karena waktu awal di sana aku belum punya banyak teman.
Pernah ada hal lucu, ketika aku pulang sekolah langsung jalan kaki ke tempat kerja bapak. Jaraknya jalan kaki waktu itu mungkin 15 menit an. Ketika itu aku belum tau yang namanya hakim, tauku hanya foto di rumah ada foto bapak memakai baju hitam merah bentuknya seperti rukuh..Waktu aku main ke tempat kerja bapak, ketika masuk pengadilan, aku ditanya petugas mau ketemu siapa. Aku langsung menjelaskan kalau mau ketemu bapak saya dan tak jelaskan nama bapak saya. Waktu itu oleh petugas tersebut aku disuruh menunggu karena bapak masih ada rapat katanya. Lalu petugas tersebut menghilang tidak tau kemana..Aku ya enak2 saja nunggu bapak. Tetapi aku dulu memang suka usil, aku tidak duduk tetapi malah jalan2 liat2 ruangan. Banyak ibu2 yang berseragam hijau Tanya saya dan tau kalau saya anaknya Pak Irianto, aku di kasih jajan dan minuman oleh ibu2 itu,mungkin karena aku lucu..hahaha..Jajan dan minuman itu hanya aku pegang, aku tidak berani makan karena aku belum kenal orang yang memberiku jajan tersebut. Aku tidak berani karena sudah dip[esen bapak untuk tidak makan sembarangan dan jangan mudah mau kalau dikasih orang. Pesen bapak ibuk itu aku ingat terus, makane aku takut ketika membawa makanan tersebut,. Lalu aku sambil bawa makanan dan tas, aku keliling ruangan pengadilan, aku agak takut karena bapak tidak kunjung menemuiku. Enak2 jalan2 aku langsung di kagetkan dengan ada seseorang yang berjalan dan di damping polisi dan agak diseret. Orang tersebut seram sekali wajahnya, waktu melihat orang itu, aku tambah takut dan binggung mau kemana. Tetapi aku langsung menoleh ke kiri dan melihat di situ ada bapak yang sedang memakai baju hitam merah, aku tidak tau kalau bapak lagi mimpin sidang,.Dengan spontan karena ketakutan, aku langsung berteriak memanggil bapak dan lari masuk ruangan tersebut..hahaha…Semua orang melihat aku dan bapak langsung turun dan menggendong aku. Waktu itu aku diam tapi mau nangis karena takut. Yang konyol, suasana siding terganggu karena aku..Setelah beberapa saat, aku dibelikan jajan lagi dan minuman oleh seseorang yang di suruh bapak. Bapak melanjutkan sidang, sementara aku langsung di ajak mbak2 masih muda ketempat ruang kerja bapak. Haa,,memalukan sekali, aku tidak di marahi bapak, tetapi aku malah jadi bahan guyonan bapak dan teman2nya waktu sidang sudah selesai..
Masih banyak sekali hal yang lainnya,,tetapi akan saya sambung di cerita selanjutnya…

Masa Kecil Hingga Dewasaku ( 1 )

Assalamualaikum..Disini aku akan mencoba menceritakan tentang masa2 kecil hingga dewasaku. Namaku adalah Didik Prasetyo..Aku lahir tanggal 27 April 1989 yang tertera sesuai dengan akta kelahiran..Kata nenekku, dari hitungan jawa, aku lahir hari Rabu Pahing, kira2 menjelang subuh tanggal 21 Ramadhan..Karena sesuai cerita dari nenek dan ibuku, ketika ibuku sudah terasa mau melahirkan aku, dulu waktu setelah ada acara kenduri malem 21..Menurut hitungan jawa, weton alias hitungan hari lahirku berjumlah 16, yaitu dari Rabu 8 dan pahing 8..Aku sendiri juga kurang tau dengan hitung2an tersebut. Menurut cerita dari ibuku, aku dulu lahir di rumah Bu Bidan Ngampel bernama Bu Nanik. Dan dari cerita ibu pula aku tau kalau waktu kelahiranku bapak tidak bisa mendampingi ibu karena sedang bekerja di Surabaya dan tidak mendapatkan izin pulang. Jadi bapak baru pulang akhir minggu setelah aku sudah dibawa pulang dirumah nenekku.
Dari proses kelahiranku tersebut, aku bisa membayangkan cukup sederhana dan memang adanya seperti itu. Cerita dari orang tua, waktu ibu melahirkan aku, ibukku masih berusia 19 tahun, sementara bapak berusia 26 tahun. Waktu itu, bapak sudah bekerja di pengadilan negeri Surabaya, dan sudah bekerja selama satu tahun. Sebelum itu, cerita dari bapak, bapak menikah dengan ibu setelah bekerja 3 tahun setelah kuliah, sementara ibu masih baru saja lulus dari SPG atau sekarang setara dengan SMA. Jadi pada waktu aku lahir bapak sudah bekerja di pengadilan Surabaya setelah awal kariernya bekerja di Jakarta selama 1,5 tahun. Waktu setelah aku melahirkan, aku diurus oleh ibu dan nenekku di rumah nenek, karena kami belum mampu buat rumah sendiri dan bapak masih bekerja di Surabaya. Sementara waktu itu ibu mulai mengajar di SMP tetapi masih berstatus sukuan, kurang tau gimana ko bisa mengajar di SMP padahal lulusan SPG. Tidak lama kemudian dan waktu itu aku belum ingat, ibu hamil lagi dan aku mempunyai adik perempuan yang namanya Amelia Prastikha Prissilah..Katanya nenek kami berdua hanya terpaut 1 tahun saja. Sesaat setelah adikku lahir, ibu memutuskan untuk pergi kuliah di Malang, yaitu di IKIP Malang, mengambil jurusan Biologi. Pada waktu ibu kuliah, otomatis aku dan adikku tinggal dirumah nenek dan di openi oleh nenek dan kakek saya. Aku sudah mulai ingat waktu itu aku belum TK, ibu sering pulang dari Malang dan membawa apel yang rasanya agak kecut. Sementar bapak ketika pulang kerumah dulu sering bawa baju dan mainan buat aku dan adikku. Aku masih ingat dulu pertama dibawakan mainan oleh bapak berupa mobil yang bisa malik sendiri ketika membentur tembok. Ketika bapak dan ibuk pulang, dulu rasanya sangat senag sekali,karena untuk bertemu beliau2, dulu sangat sulit karena bapak bekerja dan ibuk mengambil kuliah.
Setelah itu aku masuk ke TK. Aku dulu TK di TK Bustanul Atfal, Ds. Ngampel, Kec. Balong, Ponorogo. Aku TK setiap pagi diantar oleh kakekku, tetapi mandi dan ganti baju aku adalah nenek. Waktu itu aku dianter kakek dengan motor dan kadang2 sepeda karena memang sekolahku cukup jauh. Pulang sekolah TK pun aku dijemput kakek karena waktu itu nenek sibuk pergi ke tokonya yang ada di pasar legi, sekarang pasar songgolangit. Maklum nenekku dulu adalah pedagang kebutuhan rumah tangga di pasar legi, jadi setiap hari harus membuka dan menunggu tokonya. Aku masih ingat waktu hari libur sekolah TK, aku sering ikut nenek ke Surabaya naik truk untuk ngirim pala dan beras dari rumah ke Surabaya dan waktu di Surabaya aku pasti di ajak bapak jalan2, dan ibu juga ke Surabaya karena sedang libur dan jarak malang Surabaya juga tidak jauh. Waktu ikut nenek itu adikku amel tidak ikut, karena di rumah, adikku itu dulu penakut dan sukanya dirumah sama kakek saya.
Selanjutnya, ketika aku akhir TK, tapi aku juga agak lupa, ibuku lulus kuliah dari IKIP Malang. Aku ingat dulu ketika ibu wisuda, aku, amel, kakek, nenek, om maji, bulik enik ikut ke malang, sementara bapak dari Surabaya langsung ke malang. Waktu itu bapak masih di Surabaya tetapi sudah menjadi hakim baru, karena baru saja lolos tes menjadi hakim. Wisuda ibuk dulu ingatku hari sabtu,.Aku senang sekali karena waktu itu akir2 ibu jarang pulang, mungkin karena skripsi dan akhirnya sudah lulus dan itu pula bisa pukang dan menemani aku dan adikku. Setelah wisuda itu, kita pulang kerumah dan keesokan harinya mbah mengadakan tasyakuran karena ibu telah lulus kuliah. Kami dulu masih belum punya rumah dan masih di tempat nenek..Cerita selanjutnya masih sangat ada..akan saya uraikan di cerita selanjutnya..hehehe…